aduh sang-pria-daku
detak waktu tajam cemburu
sedang asa kita bercumbu
rimis deras menyatu rindu
tetap sendu tercatit disitu

perihal gemetar
mengoloni nazar
semahunya aku siat
namun tiada daya
meletak hukum
kalut yang bertualang

rasa runcing kerikil menduri
denai dilandas bertaut aksi
pedihmu pedih aku
citamu cita aku
mari serentak
tuju syuraka satu.

2 comments: